Selasa, 22 Oktober 2013

BAIT DALAM KEPALA

terasa lepas kala secarik kertas bercumbu dengan pena
merangkum beribu rasa yang berserakan di dada
dia yang namanya tertera...
selipkan satu kata yang entah apa namanya...,
sayup mata namun tak terpejam..
seperti letupan rasa yang mungkin akan selamanya terpendam
sebab arang telah patah
meski anak panah belum sepenuhnya terarah.
ku coba acuh agar tak tengelam dalam wajah teduhnya
sebab saat pandang bersua..,
tak perna ada sejumput katapun keluar
bahkan bukan sekali aku coba berkoar
hanya mampu merangkai bait dalam kepala
sebab lidah tak mampu berkata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar